members of association of the indonesian tours and travel agencies
NIA : 045/VI/DPP/2006

BATANGHARI RIVER CRUISING


TRIP HIGHLITE
• Menjelajah Sungai Batanghari dan Sungai Berembang dengan perahu tradisional.
• Mengunjungi salah satu makam keturunan Raja Jambi.
• Mengamati keanekaragaman hayati sepanjang perjalanan.
• Menikmati atmosfir kehidupan masyarakat lokal di sepanjang DAS Batanghari.

Lama Perjalanan : 02 Hari – 01 Malam.
Aktifitas             : Pengarungan sungai, Pilgrims.
Akomodasi         : 1 Malam di Tenda Dome.

SEJARAH
Keberadaan Kerajaan Melayu Tua tidak bisa dilepaskan dari Sungai Batanghari. Pembesar kerajaan menilai tepi Sungai Batanghari ini layak sebagai pusat kerajaan yang mengandalkan perdagangan sebagai penghidupan. Di hilir sungai, di pantai timur Sumatra, Kerajaan Melayu pertama berdiri dan berjaya selama berabad-abad, tepatnya di daerah Jambi. 

Sungai ini memiliki peninggalan sejarah Melayu paling besar. Beberapa situs, seperti situs Orang Kayo Hitam yang memiliki struktur candi di Daerah Aliran Sungai Batanghari dan situs lainnya, sudah ditemukan.

Tahun 1286, ibukota Kerajaan Melayu pindah ke Dharmasraya, daerah yang terletak sekitar 30 kilometer ke arah hulu. Alasan keamanan mendominasi pemindahan kerajaan ini. Kerajaan Melayu yang memegang kendali atas perdagangan sejumlah komoditas, seperti lada, cengkeh, kapulaga, dan aneka rempah-rempah ini, hendak mengamankan diri dari serangan pasukan asing, terutama pasukan di bawah komando Kubilai Khan dari Mongol, yang ingin menghancurkan kerajaan ini.

Pada abad ke-14, penguasa Kerajaan Singosari, Kertanegara, mengirim tentara untuk menelusuri Sungai Batanghari dari hilir ke hulu sampai Dharmasraya. Perjalanan itu kita kenal dengan Ekspedisi Pamalayu, sebagai upaya mempererat hubungan dengan Kerajaan Melayu. Perjalanan itu juga untuk menggalang dukungan kerajaan-kerajaan di pedalaman untuk menahan serangan bangsa Mongol.

Sungai Batanghari yang berhulu ke timur diakui sebagai zona perdagangan yang strategis. Aktivitas masyarakat di tepi sungai hidup karena jalur perdagangan yang ramai. Filolog, Uli Kozok, juga mencatat kemasyhuran Sungai Batanghari, yang bisa dilayari kapal berbobot 20 ton, sampai 300 kilometer pada musim kemarau.

Di dalam sungai sepanjang aliran Batanghari, disinyalir masih menyimpan benda tinggalan peradaban masa lampau yang bernilai tinggi. Menurut Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi, sekitar 100 titik di Daerah Aliran Sungai Batanghari, menimbun harta-harta peninggalan budaya Melayu Jambi dan budaya Cina, yang nilainya tak bisa diukur dengan uang, mulai dari Kabupaten Bungo hingga Kota Jambi. Titik terbanyak berada di Kabupaten Muaro Jambi dan Kota Jambi.

IINTI PENJELAJAHAN
Sungai Batanghari yang hampir membelah pulau Sumatra menjadi dua bagian ini banyak menyimpan pesona dan uniknya sejarah masa lampau, dimana sebagai jalur perdagangan yang ramai tentunya mempunyai peradaban kebudayaan tua yang menarik untuk diketahui. 

Selain itu, keanekaragaman hayati di sepanjang sungai, baik flora maupun fauna, juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi anda untuk mengamatinya. Anda juga akan mengunjungi Kawasan Makam Orang Kayo Hitam yang merupakan Raja Jambi yang berkuasa pada tahun 1500 dan berjasa meng-Islam-kan Jambi, serta mengeksplorasi sebagian dari Daerah Aliran Sungai Batanghari dan salah satu anak sungainya, yaitu Sungai Berembang yang masih terjaga keanekaragaman hayatinya, seperti species burung dan ikan endemik rawa-rawa.

SELAYANG PANDANG
Hari 1 : Start dari Kota Jambi dan memulai trip Sungai Berembang dan Sungai Batanghari
Hari 2 : Menuju Desa Muara Jambi dan Kawasan Seberang Kota Jambi.

RINCIAN PERJALANAN
HARI 1
Dijemput pagi hari di Bandara Sultan Thaha Jambi atau lokasi penjemputan lain, greetings dan langsung menuju Kawasan Lubuk Larangan, Desa Danau Lamo, untuk memulai penelusuran Sungai Berembang, yang merupakan anak Sungai Batanghari dengan perahu rakit. 

Di sepanjang penelusuran sungai selama 3 jam ini, akan melakukan aktifitas bird watching dan melihat keanekaragaman jenis ikan endemik rawa-rawa. Sesampainya di ujung Sungai Berembang, perjalanan dilanjutkan mengunjungi Desa Muara Jambi untuk makan siang dengan hidangan khas lokal. Setelah makan siang, melanjutkan perjalanan menuju Kawasan Makam Orang Kayo Hitam yang terletak di Desa Simpang, Kecamatan Berbak dengan perahu ketek. Perjalanan ini ditempuh ± 4 jam. 

Sesampainya di makam, langsung ziarah dan persiapan menginap. Makan malam jam 19.00 yang dilanjutkan dengan bakar ikan dan melihat prosesi sesembahan di Makam Orang Kayo Hitam, serta mancing pada malam hari. Program bebas.
Makan yang disediakan : Makan Siang. Makan Malam.

HARI 2
Makan pagi disediakan oleh masyarakat lokal dan dilanjutkan dengan mengunjungi 2 (dua) situs candi yang ditemukan di kawasan Makam Orang Kayo Hitam. Kemudian perjalanan dilanjutkan kembali ke Desa Muara Jambi untuk makan siang. 

Setelah makan siang, perjalanan dilanjutkan menuju kawasan Seberang Kota Jambi untuk melihat arsitektur rumah – rumah tua di kawasan ini, serta kehidupan masyarakat lokal. Dilanjutkan mengunjungi Menara Gentala Arasy dan menyeberangi Titian Arasy menuju Kawasan Tanggo Rajo untuk menikmati jagung bakar dan es tebu sambil melihat sunset di Sungai Batanghari. 

Kemudian transfer-in bandara untuk penerbangan pulang ke daerah asal atau diantar ke terminal bus melanjutkan perjalanan ke daerah lain. 
Tour berakhir.
Makan yang disediakan : Makan Pagi, Makan Siang.

Harga Per orang : (hubungi tour planner untuk info lanjutan)

Harga Termasuk :
-. Transportasi darat A/C, Mobil Avanza atau sejenis
-. Sewa Tenda Dome berikut peralatan menginap outdoor
-. Makan yang disediakan : 1 makan pagi, 2 makan siang, 1 makan malam
-. Sewa Perahu Tradisional
-. 1 Local Guide
-. 1 Porter
-. 2x Minum Kopi/ Teh dengan snack lokal
-. Air mineral.

Harga Tidak Termasuk :
-. Pengeluaran Personal, seperti : laundry, telepon, minibar dll
-. Tips driver,
-. Penerbangan Domestik dan Departure taxes
-. Travel Insurance
-. Optional excursions
-. Makan dan minum yang tidak tercantum dalam itinerary.